Minggu, 20 Oktober 2013
Memperingati “Bulan Bahasa” 2013
Hima (Himpunan Mahasiswa) Program Studi (Prodi.) Bahasa Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau (FKIP UIR)
Pekanbaru berencana menggelar berbagai lomba kreativitas bernuansa
sastra untuk pelajar dan mahasiswa se-Sumatera.
Bupati Hima Prodi. Bahasa Indonesia, FKIP UIR menjawab www.majalahfbi.com
mengatakan diantara belasan lomba yang mengacu kepada upaya peningkatan
kreativitas mahasiswa di bidang sastra itu antara lain: menulis cerita
pendek (cerpen), musikalisasi puisi, stand of comedy, monolog,
drama, bersyair, menulis surat, menulis opini dan lomba lainnya.
“Panitya sudah pada tahap pembahasan teknis,” katanya.
Pembukaan “Bulan Bahasa”, kata Kadir
dilaksanakan bertepatan di hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2013
menyusul kegiatan dan berbagai lomba dimaksud dua atau tiga haris
sesudahnya. “Acara ini merupakan tugas berat bagi segenap mahasiswa
Prodi. Bahasa Indonesia, khsusnya yang dilibatkan dalam kepanityaan,”
kata mahasiswa semester VII itu.
Mengingat acara ini mengalami
peningkatan baik segi wilayah maupun jumlah lomba dari tahun-tahun
sebelumnya, demikian Kadir, perlu mendapat dukungan semua pihak
khususnya civitas akademika UIR. “Terumata Bapak Rektor, Bapak Dekan
FKIP dan Ibu Ketua Prodi. Bahasa Indonesia, tentunya,” tukasnya.
Dukungan dimaksud, jelasnya tidak saja
kerelaan mencarikan solusi terwujudnya sukses di pesta sastra akbar yang
diproyeksikan menelan dana Rp 108 juta itu. Juga dukungan fasilitas
bagi peserta lomba, khususnya dari luar daerah dan provinsi lain seperti
penginapan. “Kalau boleh fasilitas penginapan ‘Rusunawa’ itu akan
sangat membantu,” kata Kadir.
Abdul Kadir yang didampingi Sekjen Hima,
Haris Yuliantomo berharap pimpinan universitas bersedia memberi bantuan
dana yang signifikan demi kelancaran acara yang membawa “nama” UIR di
kancah nasional itu. “Mahasiswa memang dikenakan sumbangan wajib.
Tetapi, penagihan yang optimalpun mungkin tidak mampu menalangi
separohnya,” jelas Haris.
Peluang “menggalang” dana di luar
universitas, jelas Kadir memang sangat terbuka. Namun katanya, upaya
untuk itu mesti didahului izin Rektor UIR selaku pimpinan tertinggi di
universitas, mengingat UIR dinilai punya kemampuan untuk itu. “Makanya,
kami sangat berharap atas kemurahan hati Pak Rektor,” tandasnya. (set)
Sumber : www.majalahfbi.com
Rabu, 09 Oktober 2013
Karya Rahmad. K (Alumni UIR angkatan 2008)
Sebuah cacatan sejarah telah merangkai kisah dan peristiwa
Menjadikan tong untuk menampung perjalanan yang menambah goresan pada nama.
Dan akhirnya menganggap
Rasa bangga pada hati yang kadang tak tahu mana tanggung jawab.
Kerasnya kursi universitas, dan terbuangnya rupiah pada kertas-kertas
Berupaya menjadi berkas, sebagai tanda diri berlegalitas.
Walaupun tahu terkdang hanya sebagai formalitas.
Bagian itu juga menjadi catatan sejarah yang bisa membekas.
Sejarah juga mencatat,
Tentang perilaku.
Yang bersengama dengan buku,
Berharap untuk mengenyangkan otak dengan ilmu,
Yang bercumbu dengan pengalaman menjadikan ia guru.
Yang kau dapatkan dari kata pepatah mu.
Meresapkan teori demi teori, berkicau dengan otak mu.
Perangai itu tak kan pernah membuat malu.
Sarjana pendidikan
Tanda jasa perih karya, perih jiwa, luka nilai, dan upah letih.
Sarjana pendidikan
Telah merangkai sejarah perjalanan kisah mu,
Untuk menambahkan gelar pada nama mu,
tanpa kau maknakan jadi apa akhirnya dirimu.
Berkacalah pada sejarah kisah mu, yang telah memiliki gelar pada nama,
Yang telah membawa pada toga wisuda,
Yang telah mengiring rasa bangga,
Untuk menjadi seorang sarjana.
Minggu Terkahir, September 2013
Pendopo FKIP UIR
Sebuah cacatan sejarah telah merangkai kisah dan peristiwa
Menjadikan tong untuk menampung perjalanan yang menambah goresan pada nama.
Dan akhirnya menganggap
Rasa bangga pada hati yang kadang tak tahu mana tanggung jawab.
Kerasnya kursi universitas, dan terbuangnya rupiah pada kertas-kertas
Berupaya menjadi berkas, sebagai tanda diri berlegalitas.
Walaupun tahu terkdang hanya sebagai formalitas.
Bagian itu juga menjadi catatan sejarah yang bisa membekas.
Sejarah juga mencatat,
Tentang perilaku.
Yang bersengama dengan buku,
Berharap untuk mengenyangkan otak dengan ilmu,
Yang bercumbu dengan pengalaman menjadikan ia guru.
Yang kau dapatkan dari kata pepatah mu.
Meresapkan teori demi teori, berkicau dengan otak mu.
Perangai itu tak kan pernah membuat malu.
Sarjana pendidikan
Tanda jasa perih karya, perih jiwa, luka nilai, dan upah letih.
Sarjana pendidikan
Telah merangkai sejarah perjalanan kisah mu,
Untuk menambahkan gelar pada nama mu,
tanpa kau maknakan jadi apa akhirnya dirimu.
Berkacalah pada sejarah kisah mu, yang telah memiliki gelar pada nama,
Yang telah membawa pada toga wisuda,
Yang telah mengiring rasa bangga,
Untuk menjadi seorang sarjana.
Minggu Terkahir, September 2013
Pendopo FKIP UIR
1. Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam
Pemerintah
Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi
bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007, kata seorang
diplomat Indonesia.
“Bahasa
Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai
bahasa kedua yang diprioritaskan,” kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi
Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada Jumat.
Guna
mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat
Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang
diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis.
Sarana
yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen
dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya
promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan
tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba
esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang,
Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka
studi Bahasa Indonesia.
“Jumlah
mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan
menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa
Indonesia cenderung meningkat,” kata Irdamis. Ia
berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk
mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya
hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di
masa depan.
Karya Siswanto (UIR angkatan 2012)
Nasib saudaraku di tengah-tengah gaza.
Mereka di tindas oleh raksasa dunia.
Kau renggut masa belianya
Kau hancurkan negara istimewa dalam agamaku.
Tak puaskah engkau melihat tetesan air matanya.
Kekejamanmu menggelapkan agamaku
Tak puaskah engkau melihat tetesan darahnya.
Angkatan loreng utusan negaraku
Lenyapkanlah dia
Wahai gaza bersabarlah
Akan ku tadahkan tanganku kepada-Nya
Wahai gaza berjuanglah
Akan ku kumpulkan recehan darinya
Meskipun malam engkau jadikan ladang
Engkau tak akan malang
Tetesan air matamu akan menjadi saksi di hadapan-Nya
Tetesan darahmu akan menjadi sungai yang mengaliri surga
Berjuanglah saudaraku
Hingga berakhir tetesan darahnya
Kepergianmu impianku Salam kami untuk khalifah islam dunia
Salam kami untuk kekasih-Nya
Kepergianmu dari dunia akan di lambai oleh pintu surga.
Pekanbaru, 09.10.2013
Nasib saudaraku di tengah-tengah gaza.
Mereka di tindas oleh raksasa dunia.
Kau renggut masa belianya
Kau hancurkan negara istimewa dalam agamaku.
Tak puaskah engkau melihat tetesan air matanya.
Kekejamanmu menggelapkan agamaku
Tak puaskah engkau melihat tetesan darahnya.
Angkatan loreng utusan negaraku
Lenyapkanlah dia
Wahai gaza bersabarlah
Akan ku tadahkan tanganku kepada-Nya
Wahai gaza berjuanglah
Akan ku kumpulkan recehan darinya
Meskipun malam engkau jadikan ladang
Engkau tak akan malang
Tetesan air matamu akan menjadi saksi di hadapan-Nya
Tetesan darahmu akan menjadi sungai yang mengaliri surga
Berjuanglah saudaraku
Hingga berakhir tetesan darahnya
Kepergianmu impianku Salam kami untuk khalifah islam dunia
Salam kami untuk kekasih-Nya
Kepergianmu dari dunia akan di lambai oleh pintu surga.
Pekanbaru, 09.10.2013
Karya Aris Yulantomo (UIR angkatan 2011)
Pandanganku
menerawang kedepan
Kupikirkan
sesuatu yang buatku tak tenang
Kau
akan pergi, suatu saat nanti
Pergi
tuk menggapai mimpi
Bulan
yang tinggi terselimuti mimpi
Mimpi
tuk pergi, terbang lebih tinggi
Kau
tinggalkanku, mencari mimpi
Aku
akan menunggu, hingga nanti
Bayanganku
tersapu cerita kita
Ceritamu
yang kan buatmu tinggi
Kau
kan pergi menggapai mimpi
Mengepakkan
sayap pengetahuanmu
Disatu
sisi aku bahagia
Disatu
sisi aku gembira
Disatu
sisi aku rendah
Merasa
rendah dengan keadaan
Yang
akan kulewati, yang pasti kan bicara
Aku
takut jika nanti kau tinggi
Lupa
dengan pangeranmu ini
Aku
takut karena ku rendah
Kau
pergi mencari yang tinggi
Jika
kau lebih tinggi dari pangeranmu
Duniaku
kan lebih berat lagi
05-12-2012
Karya Rahmad. K (Alumni UIR angkatan 2008)
Kala mentari tak lagi bertahta
Pekat malam menghadirkan diri
Merajai malam yang untuk kali ini saja
Biar segan mentari hilang
Undur diri izin dari peradaban.
Lalu kupinta pada malam
Izinkan bintang bercahaya pada gelap mu
Pinta berat namun kurayu
Sedikit demi sedikit
Memberi bintang untuk bermain mata
Begitu riang begitu senang
Di ajaknya kawanan untuk menrangkan diri
Akhirnya indahlah malam.
Bintang,, begitu keindahan
Nampak pada mu.
Ingin rasa jangan malam saja kau bercahaya.
Namun takut pada mentari yang terlalu besar cahanya
Tak apalah, bintang pun terima,
Bias menerangi dunia dengn redupnya cahaya dia pun senang.
Karena semua kan mengganggap kau lah bintang, karena cahaya.
Jika tak bercahaya, apalah makna bintang
Jika tak malam apalah arti bintang.
Tapi itu lah dirimu, bintang
Jadilah bintang yang hanya menghiasi malam dengan sedkit redup cahaya yang kau punya.
Oktober 2011 Rahmad K.,
Kala mentari tak lagi bertahta
Pekat malam menghadirkan diri
Merajai malam yang untuk kali ini saja
Biar segan mentari hilang
Undur diri izin dari peradaban.
Lalu kupinta pada malam
Izinkan bintang bercahaya pada gelap mu
Pinta berat namun kurayu
Sedikit demi sedikit
Memberi bintang untuk bermain mata
Begitu riang begitu senang
Di ajaknya kawanan untuk menrangkan diri
Akhirnya indahlah malam.
Bintang,, begitu keindahan
Nampak pada mu.
Ingin rasa jangan malam saja kau bercahaya.
Namun takut pada mentari yang terlalu besar cahanya
Tak apalah, bintang pun terima,
Bias menerangi dunia dengn redupnya cahaya dia pun senang.
Karena semua kan mengganggap kau lah bintang, karena cahaya.
Jika tak bercahaya, apalah makna bintang
Jika tak malam apalah arti bintang.
Tapi itu lah dirimu, bintang
Jadilah bintang yang hanya menghiasi malam dengan sedkit redup cahaya yang kau punya.
Oktober 2011 Rahmad K.,
Jumat, 04 Oktober 2013
1.
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
a.
Persyaratan
Ø Tema
karya ilmiah berkaitan dengan kebahasaan/ lingkungan/ pendidikan.
Ø
Peserta adalah individu ataupun kelompok (2
orang)
Ø
Peserta mengatasnamakan individu, organisasi
mahasiswa atau kampus.
Ø
Karya Ilmiah merupakan
hasil pengamatan dan penelitian sendiri bukan jiplakan atau hasil karya orang
lain (plagiat),
Ø
Karya ilmiah disajikan dalam bentuk makalah
Ø
Masing-masing peserta
dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp
30.000,-Terbilang Tiga Puluh Ribu Rupiah
Ø
Hasil pengamatan atau
penelitian ditulis menggunakan kertas HVS A4, dengan page Setup kiri 4cm, atas 4cm,
kanan 3cm dan bawah 3cm. Bentuk huruf Times New Roman dengan Font
12
Ø Karya tulis ilmiah paling sedikit 15
halaman dan paling banyak 30 halaman
termasuk lampiran, foto, gambar, gambar teknik, denah, grafik, angket dan
lain-lain, (jika ada)
Ø
Karya tulis ilmiah dijilid warna hijau dan
diserahkan kepada panitia saat mendaftarkan diri.
Ø Bagi 5 peserta terbaik akan diundang untuk mempresentasikan
karya ilmiahnya. Guna menentukan juara
1, 2 dan 3.
Ø
Peserta yang merupakan kelompok, presentasinya
hanya 1 orang.
Ø
Durasi presentasi maksimal
10 menit.
Ø
Biaya akomodasi dan transportasi ditanggung sendiri peserta
lomba. Panitia hanya menyediakan konsumsi saat presentasi.
1.
LOMBA BACA PUISI
a.
Persyaratan:
Ø Peserta adalah siswa SMA yang ada di Provinsi Riau
Ø Peserta
mengatasnamakan sekolah masing-masing.
Ø Setiap sekolah boleh
mendaftarkan peserta didiknya maksimal 5 orang.
Ø Peserta membacakan 2 buah puisi, dengan puisi pertama yang merupakan
puisi wajib yang berjudul JEMBATAN karya SUTARDJI CALZOUM BACHRI (ditetapkan
oleh panitia), dan puisi kedua panitia membebaskan peserta membacakan puisi
menurut pilihan sendiri. Boleh membacakan puisi karya orang lain, maupun karya
sendiri, dengan catatan puisi tersebut harus dibawa saat mendaftarkan diri.
Ø Untuk meningkatkan
kualitas penampilan, peserta diperbolehkan menggunakan instrument musik, baik
dalam bentuk musik hidup, maupun rekaman ataupun MP3, namun tidak boleh
menggunakan lirik lagu, ataupun puisi tersebut dilagukan.
Ø Bagi peserta yang
menggunakan instrumen musik, hendaknya berkoordinasi dengan panitia bagian
operator pada saat hari penampilan.
Ø Setiap peserta harus mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan
fotocopy kartu
pelajar atau surat rekomendasi dari sekolah.
Ø Biaya Pendaftaran sebesar Rp 30.000,00 setiap peserta,
Ø Biaya akomodasi
transportasi dan penginapan ditanggung oleh peserta. Panitia hanya menanggung
konsumsi senack pagi dan makan siang saat acara berlangsung.
Ø Setiap peserta dan
sekolah mendapatkan sertifikat dari panitia.
Ø Teknikal meeting dilaksanakan pada saat pendaftaran,
sekaligus pencabutan nomor undian.
Ø Peserta harus
melakukan daftar ulang selambat-lambatnya 30 menit sebelum acara dimulai.
1.
LOMBA PIDATO
a.
Persyaratan yang harus
dipatuhi yaitu:
Ø
Peserta adalah siswa SLTP
(SMP/MTS dan sederajat-Provinsi Riau
Ø
Peserta adalah perorangan dan satu sekolah dapat
mengirimkan sebanyak-banyaknya 5 orang
siswa
Ø
Setiap peserta mengisi formulir pendaftaran, dan
membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 30.000,00
Ø
Pencabutan nomor undian
dilaksanakan pada saat pendaftaran
Ø
Setiap peserta menyerahkan
surat pengantar dari Kepala Sekolah
Ø
Semua peserta mendapatkan
sertifikat.
Ø
Pidato disampaikan dalam
waktu maksimal 10 menit
Ø
Tema pidato : “Peran Pemuda dalam mengangkat
Marwah bahasa Indonesia”
Ø
Setiap sekolah diharapkan
mengikutsertakan guru pembimbing.
Ø
Bagi peserta/sekolah yang
berasal dari luar daerah, biaya akomodasi
ditanggung
peserta. Panitia hanya
menyediakan konsumsi saat perlombaan.
Ø
Peserta harus melakukan daftar ulang
selambat-lambatnya 30 menit sebelum acara dimulai.
Ø
Peserta Terbatas !
Penilaian Secara rinci akan dijelaskan oleh dewan juri
sebelum acara dimulai.
Langganan:
Postingan (Atom)